Monday, December 30, 2019

MAKALAH TENTANG TEKNIK MENGUTIP,CATATAN KAKI,DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH

TEKNIK MENGUTIP,CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA











Di susun oleh kelompok 1 :

MOH ARFAN EFENDI
2019.02.02.000.22
SYAMSU’DIN
2019.02.02.000.23





PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
2019-2020


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang teknik mengutip,catatan kaki dan daftar pustaka.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang mengenal al-quran dan fungsinya sebagai sumber ilmu ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pamekasan, 3 Desember 2019



Penyusun



DAFTAR ISI






BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik,hal tersebut dapat terlihat dari unsure-unsur yang sangat terkait satu sama lain .unsur-unsur yang terkait tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan bahasa Indonesia itu sendiri.
Dalam makalah ini tema yang akan di bahas adalah tentang kutipan ,catatan kaki dan daftar pustaka pembahasan ini di latar belakangi karna untuk menulis sebuah karya dan karangan ilmiah harus memiliki ke tiga unsur ini oleh senbab itu kami rasa penting untuk mengingatakan  kembali kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusunan suatu karangan ilmiah,seorang penulis harus mencari beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut.sumber-sumber tersebut perlu di cantumkan ke dalam sebuah kutipan,catatan kaki maupun daftar pustaka .penulisan kutipan ,catatan kaki ,dan daftar pustaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia harus di ketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karya tulis ilmiah .sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan,catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena di anggap tidak begitu penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.   

1.2 Rumusan masalah

1.      Apakah yang di maksud dengan pengertian,fungsi,jenis, cara penggunaan dan contoh kutipan serta cara penulisannya ?
2.      Apakah yang di maksud dengan pengertian ,fungsi,jenis, cara peggunaan dan contoh catatan kaki serta cara penulisannya ?
3.      Apakah yang di maksud dengan pengertian ,fungsi,jenis, cara penggunaan dan contoh daftar pustaka serta cara penulisannya ?

1.3 Tujuan

1.      Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan ,catatan kaki .dan dafta pustaka yang baik dan benar .
2.      Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan,catatan kaki ,dan daftar pustaka dari sumber yang berbada.
3.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan ,catatan kaki dan daftar pustaka dangan baik dan benar ,serta penerapannya sebagai penunjang pembelajaran dan penulisan skripsi dan artikel yang akan datang.



BAB II  PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.

2.1.1 Fungsi Kutipan

a)      Sebagai landasan teori.
b)       Penguat pendapat penulis.
c)       Penjelasan suatu uraian.
d)      Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.

2.1.2 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :

a)      Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
b)       Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
c)      Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
d)      Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
e)      Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

2.1.3 Prinsip-Prinsip Mengutip

Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.
Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :
a.  penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
b. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
c.  Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
d.  Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
e.  Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
f.  Cara Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi
g. Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
h. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andai kata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat member tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
i.    Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya,Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’ Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
·         ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
·         ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’ [Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

2.1.4 Jenis Kutipan dan Cara Mengutip

Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi :
1.      Kutipan langsung
Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara penulisannya sebagai berikut :
a)      Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :
·         Diketik seperti ketikan teks.
·         Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
·         Jarak antar baris kutipan dua spasi.
·          Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil (Penulis, Tahun:Halaman).
b)      Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :
·         Jarak antar baris kutipan satu spasi.
·          Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
·          Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
·         Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
·         Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat ,pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
·         Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
·         Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
·         Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
·          Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip.
·          Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.
Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat. Contoh kutipan langsung:
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2.       Kutipan tidak langsung
Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa yang dikutipnya.
cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
·         Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
·         Semua kutipan harus dirujuk.
·          Kutipan di integrasikan dengan teks.
·          Kutipan tidak diapit tanda kutip.
·         Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
·         Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung.
·         Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan Contoh kutipan tidak langsung:

Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
1.      Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
2.      Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya(bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.
3.      Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat

kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
·         Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
·         Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal. 4. Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara. Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”
Contoh-contoh kutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq Computer Indonesia, B.T. Lim,
“peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]

2.1.5 Fungsi Catatan Perut

Catatan perut dalam teks memiliki fungsi sebagai :
1)      Menunjukkan sumber kutipan.
2)       Catatan penjelas.
3)      Gabungan antara penunjukan sumber dan catatan penjelas yang kadang diberi komentar oleh penulis.
Contoh catatan perut dalam teks yang memuat tiga fungsi di atas :
Dari hasil penelitian yang banyak dilakukan belakangan ini berkaitan dengankemunculan teknologi VoIP, Bill Machrone menyatakan “. . . fitur VoIP akan membuat John Dvorak sangat tertarik: nomor telepon yang akan selalu mengikuti, selama saya tersambung dengan internet.” (Machrone, 2005: 53)
Untuk penulisan sumber kutipan nomor urut persamaan atau rumus matematika, reaksi kimia, dan lain-lainnya ditulis dengan angka latin di dalam tanda kurung [..] dan ditempatkan didekat batas tepi kanan. Penomoran persamaan angka depan sesuai nomor bab, kemudian diberi titik dan dilanjutkan dengan nomor berupa angka latin. Contoh:
Unsur-unsur catatan perut :
Gaya dan urutan dalam menuliskan unsur-unsur dalam catatan kaki ada bermacam-macam. Akan tetapi yang akan digunakan di sini dan tidak menyimpang dari pedoman penulisan yang disusun oleh Jurusan Teknik Informatika UKDW serta telah luas penggunaannya yang terdiri atas:
·         Nama belakang pengarang.
·         Tahun penerbitan
·         Nomer halaman.

2.1.6 Catatan Akhir (Endnote)

Selain menggunakan Catatan Perut, dalam penulisan karya ilmiah juga dikenal pemakaian Endnote (catatan akhir), yakni keterangan-keterangan atas artikel ilmiah yang diletakkan pada bagian akhir dari artikel.
Endnote juga merupakan cara untuk member penjelasan dari sebuah kutipan yang berbentuk langsung maupun tidak langsung yang diletakkan dalam artikel ilmiah.
Selain itu ia juga berfungsi sebagai penjelasan dari hal-hal penting dan berkaitan erat dalam artikel, namun apabila diletakkan dalam teks akan mengganggu struktur paragaf/alinea yang ada.
Dari petikan artikel di atas, kata atau kalimat yang diberi tanda superscript akan dibuatkan penjelasannya dengan mengunakan Endnote, tata cara penulisannya adalah sebagai berikut:
·         Kutipan atau penjelasan yang berasal dari seorang pengarang, dalam Endnote yang dituliskan cukup: Nama Pengarang, Tahun, dan Halaman yang dipakai rujukan.
·         Endnote ditulis dalam 1 spasi dan diletakkan pada akhir dari karya ilmiah sebelum

2.2  Pengertian  Catatan Kaki

Catatan kaki adalah catatan pada  bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok.

2.2.1     Fungsi catatan kaki

a)      Memberikan keterangan dan komentar
b)      Menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyusunan daftar bacaan
c)      Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku
d)     Sebagai penghargaan terhadap karya orang lain

2.2.2     Jenis dan cara penulisan catatan kaki

Catatan kaki terdiri dari 2 jenis yaitu footnote dan bodynote ditempatkan pada bagian bawah halaman, sedangkan bodynote ditempatkan sejalur dengan tulisan atau bacaan pada teks yang ditulis di dalam kurung.
Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan : nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka, tempat penerbit, koma, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid dan nomor halaman.
1.      Sumber yang dirujuk berupa buku :
a)      Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam daftar pustaka. Contoh :[i] Selo Soemardjan……
b)      Judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring, dan huruf awal setiap kata-kata yang bukan kata depan, kata sandang, dan kata penghubung ditulis dengan huruf kapital contoh : [ii]……….., Sosiologi Pendidikan, ……….
c)      Nama editor, penerjemah atau pemberi kata pengantar (jika ada), dicantumkan (sesudah tanda koma). Contoh : [iii]…., Metode Penelitian Kualitatif, Editor Sugiyono,…..
d)     Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah tanda koma. Contoh : [iv] Hasyim Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi, edisi dan kata pengantar M. Amin Sukur, Cet. I (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002), hal 1-4.
e)      Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda kurung buka tanpa spasi. Jika tidak ada, diganti dengan ttp (tanpa tempat penerbitan). Contoh : [v] Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta: ttp, 2012), hal 9.
f)       Nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada diganti dengan tnp (tanpa nama penerbit). Contoh :[vi] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
g)      Tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh kurung tutup tanpa spasi. Jika tidak ada tahun terbit, diganti dengan t,t (tanpa tahun). Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
h)      Nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi besar sesudah tanda koma. Jika tidak ada nomor jilid, diganti dengan hal. (singkatan dari halaman). Contoh : [viii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
2.      Penulis lebih dari satu orang
Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka nama kedua penyusun itu ditulis dengan kata penghubung dan. Apabila lebih dari dua orang cukup nama penyusun pertama saja yang ditulis dan nama-nama lain ditulis dengan dkk. Contoh : [ix] Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet. I (Yogyakarta: Ilmu Perss, 2000), hal. 9.

3.      Penyusun adalah Editor
Apabila penyusun adalah editor, maka didalam catatan kaki sesudah nama penyusun yang sekaligus editor itu ditulis (ed). (singkatan dari editor) . Contoh : [x] Sanusi (ed.), Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia, 1980), hal.9.
4.      Penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim
Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim, maka dalam catatan kaki pada tempat nama penyusun itu ditulis nama penghimpun, lembaga, panitia atau tim itu. Contoh : [xi] Panitia Penerbitan Buku dan Seminar, Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70 Tahun Harun Nasution, Cet 1 (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989), hal.89.
5.      Tanpa nama penyusun
Apabila buku yang dirujuk tidak ada nama penyusunnya, maka dalam catatan kaki langsung ditulis judul buku. Contoh : [xii] Ke-Nu-an (Yogyakarta: Pengurus Wilayah NU   DY,1999), hal. 22.
6.      Buku Terjemahan
Apabila Sumber Rujukan buku terjemahan, maka dalam catatan kaki disebutkan pengarang asli, judul terjemahan, penerjemah. Jika judul asli tidak diterjemahkan, disebutkan judul asli dan apabila diinginkan menyebutkan bahasa asli atau judul asli bersama judul terjemahan dapat dilakukan seperti contoh : [xiii] Al-Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa Ahmadie Toha, Cet I (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hal.46.
7.      Buku Saduran
Apabila sumber yang dirujuk adalah buku saduran, maka dalam catatan kaki disebutkan pengarang asli, judul buku dan penyadur. Jika tidak ada pengarang asli, disebutkan nama penyadur yang diikuti oleh singkatan (peny.). Contoh : [xiv]Lili Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu, Cet 2 (Bandung: CV Remaja, 1987), hal.4.


8.      Himpunan Artikel
Apabila buku yang dirujuk adalah sumber artikel, maka penulisan catatan kakinya sebagai berikut : [xv]Ani, “Pebelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar”, dalam Jauhar Hatta (ed.) Pembelajaran di SD, Cet. 1 (Yogyakarta : Pena, 2008), hal. 123.
9.      Ensiklopedi dan Kamus
Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi atau kamus sama penulisanya catatan kakinya yaitu: [xvi] Al-Mu;jam al-falsafi, Lembaga Bahasa ARRAM (Kairo: Al-Matabai; al-Amiriyyah, 1978), hal. 123, artikel : “Qanun”, oleh Musa.
10.  Majalah, Jurnal, Surat Kabar
a.       Terdapat nama pengarang
Apabila yang ditulis dari majalah, surat kabar, jurnal ataupun penerbitan berkala lainnya maka penulisannya: Khoiruddin Bashori, “ Pendidikan Karakter”, Kedaulatan Rakyat, No. 11, Tahun XLI (24 Januari 2012), hal. 8. Kolom 7.


b.      Tidak terdapat pengarang
Apabila tidak ada pengarang, maka disebutkan judul atau langsung nama penerbitan yang bersangkutan. Contoh : [xvii] KUHP yang Baru Harus Beri Rasa Keadilan Masyarakat”, Kedaulatan Rakyat, 123, Tahun XLI (12 Oktober 2010), hal. 9.
11.  Internet
Apabila mengutip dari internet maka penulisan catatan kakinya sebagai berikut : [xviii] Khoirudin Bashori, “Manusia Bekas”, dikutip dari http//www.uin.suka-ac.id/-artikel 1109/accessed 24 Oktober 2009.

2.2.3     Contoh catatan kaki (Footnote dan bodynote)

a)      Anif Sirsaeba el-Shirazi, Fenomena Ayat-ayat Cinta (Jakarta: Republika,2006), hlm.350. (Footnote)
b)      Dorongan untuk mengafirkan orang lain yang berbedsa justru merupakan salah satu akibat kegagan mengendalikan hawa nafsu lho. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menuduh saudaranya yang muslim sebagai kafir maka salah satu dari keduanya sangat berhak untuk mendapatkan sifat itu.” Maunya sih, menyampaikan pendapat hukum islam yang dianggap benar, tapi gara-gara jatuh kedalam takfir, jadi hawa nafsu, malah jatuh jadi kafir sendiri, iiiih, serem. (K.H.S.S.Djam’an : 17). (Bodynote).

2.3  Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah semua sumber-sumber kepustakaan, baik berupa ensiklopedia, buku, majalah, atau surat kabar yang perlu disusun dalam daftar khusus diletakkan pada akhir karangan.

2.3.1 Fungsi Daftar Pustaka

a)      Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b)      Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c)       Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
d)      Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.

2.3.2 Jenis-jenis Daftar Pustaka

Ada beberapa jenis format penulisan daftar pustaka, dan tidak setiap jurnal atau buku selalu sama format bakunya. Jurnal yang terbit berkala (mingguan/bulanan) kebanyakan memakai sistem yang menghemat ruang.
Jenis-jenis daftar  pustaka yaitu :
a)      Kelompok Textbook
b)      Penulis peroranganKumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c)      Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d)     Buku terjemahan
e)      Kelompok Jurnal
f)       Artikel yang disusun oleh penulis
g)      Artikel yang disusun oleh  lembaga
h)      Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/ konferensi/symposium
i)        Kelompok disertasi / tesis
j)        Kelompok makalah / informasi dari Internet

2.3.3 Teknik Penulisan Daftar Pustaka.

Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a)      Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
b)      Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
c)      Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
d)     Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik (.)
e)      Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Untuk lebih rinci lagi sebagai berikut :
a.       Cara Menulis Daftar Pustaka Berupa Buku
Ditulis berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku (dengan huruf miring), tempat penerbitan, dan nama penerbit. Misal :Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores : Nusa Indah.
b.      Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Buku Kumpulan Artikel Penulisannya sama dengan cara di atas, hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) di antara nama penulis dan tahun penerbitan. Misal : Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendekiawan : Mereka yang Berumah di Angin.  Jakarta : Gramedia.

c.       Cara Menulis Daftar Pustaka dengan Mengambil Satu Artikel dari Buku Kumpulan Artikel Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan artikel, dan nomor halaman. Misal : Geertz, Clifford. 2003. “Cendekiawan di Negara Berkembang”. Dalam Kemala Sartika (Ed.). Menjelajah Cakrawala : Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko. Jakarta : Gramedia.
d.      Cara  Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel dalam Jurnal Nama  penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor. Misal : Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian, 1 (1) : 33-47.
e.       Cara Menulis Daftar Pustaka yang  Berasal dari Artikel Majalah atau Koran Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Nama majalah atau koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal : Gaedner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song ?”. Psychological Today, hal. 70
f.       Cara Menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa Penulis Nama koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan nomor halaman. Misal : Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41
g.      Daftar Pustaka dari Karya Terjemahan Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Misal : Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra : Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji Saleh. 2004. Kualalumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
h.      Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi yang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis karya ilmiah, nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Misalnya : Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses Pematangan Tomat”. Skripsi. Surakarta : fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.
i.        Daftar Pustaka dari internet Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal akses. Misal : Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian : (online), (http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm, diakses tanggal 12 Desember 2002).
j.        Penulisan pustaka tanpa tahun terbit, kota, dan penerbit. Bila tahun terbit tidak tercantum pada sebuah dokumen, terpaksa ditulis dengan kata tanpa tahun(dapat disingkat t.t.) diantara tanda kurung (t.t.). jika tanpa kota terbit tulislah tanpa kota (disingkat t.k.) diantara tanda kurung (t.k.). jika tanpa penerbit tulislah tanpa penerbit (disingkat t.p.) diantara tanda kurung (t.p.).
k.      Pustaka dari karangan institusi Yang dimaksud institusi disini dapat berupa universitas, badan pemerintahan, lembaga penelitian, organisasi, dan sebagainya. Misalnya: AOAC. 1970. Official Methods of Analysis, 11th ed. Washington DC: Association of Official Analytical Chemists.
l.        Pustaka yang tidak diketahui pengarangnya Untuk sumber yang tidak diketahui pengarangnya, bagian yang seharusnya dicantumkan pengarang diganti kata anonim. misalnya: Anonim. 1993. “Earth’s Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life on Earth. New York: Life Public.
·         Tanda titik.
·         Huruf pertama  masing-masing kata pada judul buku ditulis dengan menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata-kata depan, misalnya kata dalam, pada, dan, di, dan dari.
·         Penerbit buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan titik dua (:), kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan

Membuat sebuah karya dan karangan ilmiyah ,akan lebih baik jika di lengkapi dengan ke tiga unsur ini yaitu kutipan ,catatan kaki ,dan daftar pustaka.ketiga unsure ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing seperti yang telah di bahas pada bab di atas .salah satu fungsi dari ke tiga unsur ini adalah sebagai penghargaan atas pendapat dan karya orang lain.
Dalam sebuah karya dan karya ilmiah,kutipan biasanya di temukan di atas teks bacaan,tetepi kutipan juga bisa di temukan pada catatan kaki, begitu pula sebaliknya ,catatan kaki terbagi menjadi dua jenis yaitu footnote dan bodynote,footnote di letakkan pada bagian bawah bawah halaman dengan ukuran teks yang lebih kecil sedangkan bodynote biasanya dapat di temukan setelah adanya kutipan,seperti yang telah kita lihat pada contoh-contoh kutipan dan catatan kaki di atas .terakhir adalah daftar pustaka ,untuk membuat suatu karya atau karangan ilmiah ,daftar pustaka ini harus ada tercantum agar pembaca dapat mengetahui sumber-sumber bacaan lainnya yang di temukan pada karya dan karangsn ilmiah .daftar pustaka di letakkan pada halaman akhir sebuah karya  atau karangan ilmiah.    

3.2  saran

seorang penulis seharusnya hendaknya memperhatikan dalam penulisannya baik karya ilmiah,artikel,skripsi maupun tesis dalam penggunaan kutipan ,catatan kaki dan daftar pustaka ,agar pembaca dapat mendapat melihat referensi atau daftar bacaan penulis.sehingga penulis dapat mempertanggung jawabkan karya ilmiahnya nantinya.akhirnya selesai makalah kami yang membahas tentang kutipan ,catatan kaki,dan daftar pustaka .sungguh, masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini apabila terdapat kesalahan penulisan kami mohon maaf ,kritik dan saran dari pembaca akan kami tunggu.



DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment