MAKALAH
TEKNIK
MENGUTIP,CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA
Di susun oleh kelompok 1 :
|
|
MOH ARFAN
EFENDI
|
2019.02.02.000.22
|
SYAMSU’DIN
|
2019.02.02.000.23
|
PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
2019-2020
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang teknik mengutip,catatan kaki
dan daftar pustaka.
Makalah ilmiah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah
ilmiah tentang mengenal
al-quran dan fungsinya sebagai sumber ilmu ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Pamekasan,
3 Desember 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa
yang mempunyai struktur yang baik,hal tersebut dapat terlihat dari unsure-unsur
yang sangat terkait satu sama lain .unsur-unsur yang terkait tersebut memegang
peran penting dalam menjaga keutuhan bahasa Indonesia itu sendiri.
Dalam makalah ini tema yang akan di bahas
adalah tentang kutipan ,catatan kaki dan daftar pustaka pembahasan ini di latar
belakangi karna untuk menulis sebuah karya dan karangan ilmiah harus memiliki
ke tiga unsur ini oleh senbab itu kami rasa penting untuk mengingatakan kembali kepada penulis dan pembaca agar
memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusunan suatu karangan ilmiah,seorang
penulis harus mencari beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah
tersebut.sumber-sumber tersebut perlu di cantumkan ke dalam sebuah
kutipan,catatan kaki maupun daftar pustaka .penulisan kutipan ,catatan kaki ,dan
daftar pustaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia harus
di ketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karya tulis ilmiah
.sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan,catatan
kaki, dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena di
anggap tidak begitu penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan
ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah yang di maksud dengan pengertian,fungsi,jenis,
cara penggunaan dan contoh kutipan serta cara penulisannya ?
2. Apakah yang di maksud dengan pengertian
,fungsi,jenis, cara peggunaan dan contoh catatan kaki serta cara penulisannya ?
3. Apakah yang di maksud dengan pengertian
,fungsi,jenis, cara penggunaan dan contoh daftar pustaka serta cara
penulisannya ?
1.3 Tujuan
1. Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara
penulisan kutipan ,catatan kaki .dan dafta pustaka yang baik dan benar .
2. Mempelajari beberapa contoh penulisan
kutipan,catatan kaki ,dan daftar pustaka dari sumber yang berbada.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
tata cara penulisan kutipan ,catatan kaki dan daftar pustaka dangan baik dan
benar ,serta penerapannya sebagai penunjang pembelajaran dan penulisan skripsi
dan artikel yang akan datang.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman
sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik
berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah,
koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal
media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan
dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan
umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak
atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan
sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu
dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya
dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.
2.1.1 Fungsi Kutipan
a) Sebagai landasan teori.
b) Penguat
pendapat penulis.
c) Penjelasan suatu uraian.
d) Bahan
bukti untuk menunjang pendapat itu.
Sedangkan fungsi utama
kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan
kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh
dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris.
Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian
catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan
andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu
keruntutan uraian pada teks.
2.1.2 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
a) Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu
perlu.
b) Penulis
bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
c) Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
d) Jangan
terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
e) Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan
kaitannya dengan sumber rujukan.
2.1.3 Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus
menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan
kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran
kutipan tersebut.
Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan
dalam mengutip, yaitu :
a. penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga
tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya
menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
b. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan
tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan
sumber aslinya.
c. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak
merusak uraian sebenarnya.
d. Kutipan
yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
e. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan
dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
f. Cara Menghilangkan bagian kutipan yang kurang
dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi
g. Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari
satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang
garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
h. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh
mengubah apapun dan andai kata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya
atau menemukan kesalahan, ia dapat member tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic
berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “
seperti itu”.
i. Pengutip
tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya,Bila
penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan
itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki
yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan
teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara lain
adalah memberi pinjam uang.’ Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata
yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
·
‘Tugas
bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
·
‘Tugas
bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’ [Sic!] artinya dikutip sesuai
dengan aslinya.
2.1.4
Jenis Kutipan dan Cara Mengutip
Menurut jenisnya kutipan
dapat dibedakan menjadi :
1. Kutipan langsung
Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil
secara lengkap atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber
teks asli. Cara penulisannya sebagai berikut :
a) Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :
·
Diketik
seperti ketikan teks.
·
Diawali
dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
·
Jarak
antar baris kutipan dua spasi.
·
Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di
belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu
diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil (Penulis, Tahun:Halaman).
b) Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :
·
Jarak
antar baris kutipan satu spasi.
·
Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri
sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan
alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
·
Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga
spasi.
·
Sumber
rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
·
Apabila
pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat ,pada
bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
·
Di
belakang kutipan diberi sumber kutipan.
·
Kutipan
diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
·
Bila
pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan
tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
·
Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau
menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan
keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis
bawah oleh pengutip.
·
Apabila penulis menganggap bahwa ada satu
kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung
setelah kesalahan tersebut.
Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan
konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai
penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan
kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat. Contoh kutipan
langsung:
Anderson and Clancy (1991:12)
memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost is an exchange price, or
a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy
menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk
mendapatkan sesuatu keuntungan.
2. Kutipan
tidak langsung
Penulis melakukan parafrase atau menggunakan
kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti
sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang
disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa yang
dikutipnya.
cara peraturan dalam pembuatannya adalah
sebagai berikut:
·
Kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana
teks biasa.
·
Semua
kutipan harus dirujuk.
·
Kutipan di integrasikan dengan teks.
·
Kutipan tidak diapit tanda kutip.
·
Sumber
rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
·
Apabila
ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka
masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung.
·
Apabila
ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan
nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri
dengan tahun terbitan Contoh kutipan tidak langsung:
Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat
tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau
suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an
exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
1. Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu
ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi
tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
2. Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir
dulu oleh pembicara atau sekretarisnya(bila pembicara seorang pejabat). Dapat
dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.
3. Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi
bahwa dalam kutipan terdapat
kutipan. Dapat dilakukan
dengan dua cara:
·
Bila
kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan
tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
·
Bila
kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip
ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan
memakai tanda kutip tunggal. 4. Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung
dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma,
titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati,
“kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”
Contoh-contoh kutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal
dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan komputer.
Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai
peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan
distributor komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes
meningkat sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis
Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
Peningkatan yang sama juga
dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-57% pada akhir bulan
Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq Computer Indonesia,
B.T. Lim,
“peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar
200% selama tiga bulan pertama tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan
komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis layanan” (Atmadi dan
Purwito 1999:12) [2]
2.1.5
Fungsi Catatan Perut
Catatan perut dalam teks
memiliki fungsi sebagai :
1) Menunjukkan sumber kutipan.
2) Catatan
penjelas.
3) Gabungan antara penunjukan sumber dan catatan
penjelas yang kadang diberi komentar oleh penulis.
Contoh catatan perut dalam teks yang memuat
tiga fungsi di atas :
Dari hasil penelitian yang
banyak dilakukan belakangan ini berkaitan dengankemunculan teknologi VoIP, Bill
Machrone menyatakan “. . . fitur VoIP akan membuat John Dvorak sangat tertarik:
nomor telepon yang akan selalu mengikuti, selama saya tersambung dengan
internet.” (Machrone, 2005: 53)
Untuk penulisan sumber
kutipan nomor urut persamaan atau rumus matematika, reaksi kimia, dan
lain-lainnya ditulis dengan angka latin di dalam tanda kurung [..] dan
ditempatkan didekat batas tepi kanan. Penomoran persamaan angka depan sesuai
nomor bab, kemudian diberi titik dan dilanjutkan dengan nomor berupa angka
latin. Contoh:
Unsur-unsur catatan perut :
Gaya dan urutan dalam
menuliskan unsur-unsur dalam catatan kaki ada bermacam-macam. Akan tetapi yang
akan digunakan di sini dan tidak menyimpang dari pedoman penulisan yang disusun
oleh Jurusan Teknik Informatika UKDW serta telah luas penggunaannya yang
terdiri atas:
·
Nama
belakang pengarang.
·
Tahun
penerbitan
·
Nomer
halaman.
2.1.6
Catatan Akhir (Endnote)
Selain menggunakan Catatan
Perut, dalam penulisan karya ilmiah juga dikenal pemakaian Endnote (catatan
akhir), yakni keterangan-keterangan atas artikel ilmiah yang diletakkan pada
bagian akhir dari artikel.
Endnote juga merupakan cara untuk member
penjelasan dari sebuah kutipan yang berbentuk langsung maupun tidak langsung
yang diletakkan dalam artikel ilmiah.
Selain itu ia juga berfungsi sebagai penjelasan
dari hal-hal penting dan berkaitan erat dalam artikel, namun apabila diletakkan
dalam teks akan mengganggu struktur paragaf/alinea yang ada.
Dari petikan artikel di atas, kata atau kalimat
yang diberi tanda superscript akan dibuatkan penjelasannya dengan mengunakan
Endnote, tata cara penulisannya adalah sebagai berikut:
·
Kutipan
atau penjelasan yang berasal dari seorang pengarang, dalam Endnote yang dituliskan
cukup: Nama Pengarang, Tahun, dan Halaman yang dipakai rujukan.
·
Endnote
ditulis dalam 1 spasi dan diletakkan pada akhir dari karya ilmiah sebelum
2.2 Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah catatan
pada bagian bawah halaman teks yang
menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan mengenai
suatu hal yang diuraikan dalam teks. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf
lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di
dalam naskah pokok.
2.2.1 Fungsi catatan kaki
a) Memberikan keterangan dan komentar
b) Menjelaskan mengenai sumber kutipan atau
pedoman penyusunan daftar bacaan
c) Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku
d) Sebagai penghargaan terhadap karya orang lain
2.2.2 Jenis dan cara penulisan catatan kaki
Catatan kaki terdiri dari 2
jenis yaitu footnote dan bodynote ditempatkan pada bagian bawah halaman,
sedangkan bodynote ditempatkan sejalur dengan tulisan atau bacaan pada teks
yang ditulis di dalam kurung.
Cara penulisan catatan kaki
yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara
berurutan : nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka, tempat
penerbit, koma, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid
dan nomor halaman.
1. Sumber yang dirujuk berupa buku :
a) Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam
daftar pustaka. Contoh :[i] Selo Soemardjan……
b) Judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring,
dan huruf awal setiap kata-kata yang bukan kata depan, kata sandang, dan kata
penghubung ditulis dengan huruf kapital contoh : [ii]……….., Sosiologi
Pendidikan, ……….
c) Nama editor, penerjemah atau pemberi kata
pengantar (jika ada), dicantumkan (sesudah tanda koma). Contoh : [iii]….,
Metode Penelitian Kualitatif, Editor Sugiyono,…..
d) Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah
tanda koma. Contoh : [iv] Hasyim Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi,
edisi dan kata pengantar M. Amin Sukur, Cet. I (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2002), hal 1-4.
e) Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda
kurung buka tanpa spasi. Jika tidak ada, diganti dengan ttp (tanpa tempat
penerbitan). Contoh : [v] Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan,
(Yogyakarta: ttp, 2012), hal 9.
f) Nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada
diganti dengan tnp (tanpa nama penerbit). Contoh :[vi] Al-Syafi’I, Al-Um,
(ttp:tnp., tt), hal. 304.
g) Tahun terbit setelah tanda koma dan langsung
diikuti oleh kurung tutup tanpa spasi. Jika tidak ada tahun terbit, diganti
dengan t,t (tanpa tahun). Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt),
hal. 304.
h) Nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi
besar sesudah tanda koma. Jika tidak ada nomor jilid, diganti dengan hal.
(singkatan dari halaman). Contoh : [viii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt),
hal. 304.
2. Penulis lebih dari satu orang
Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka
nama kedua penyusun itu ditulis dengan kata penghubung dan. Apabila lebih dari dua
orang cukup nama penyusun pertama saja yang ditulis dan nama-nama lain ditulis
dengan dkk. Contoh : [ix] Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet. I
(Yogyakarta: Ilmu Perss, 2000), hal. 9.
3. Penyusun adalah Editor
Apabila penyusun adalah editor, maka didalam
catatan kaki sesudah nama penyusun yang sekaligus editor itu ditulis (ed).
(singkatan dari editor) . Contoh : [x] Sanusi (ed.), Metode Penelitian
Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia, 1980), hal.9.
4. Penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga,
panitia, atau tim
Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan,
lembaga, panitia, atau tim, maka dalam catatan kaki pada tempat nama penyusun
itu ditulis nama penghimpun, lembaga, panitia atau tim itu. Contoh : [xi]
Panitia Penerbitan Buku dan Seminar, Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70
Tahun Harun Nasution, Cet 1 (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989),
hal.89.
5. Tanpa nama penyusun
Apabila buku yang dirujuk tidak ada nama
penyusunnya, maka dalam catatan kaki langsung ditulis judul buku. Contoh :
[xii] Ke-Nu-an (Yogyakarta: Pengurus Wilayah NU DY,1999), hal. 22.
6. Buku Terjemahan
Apabila Sumber Rujukan buku terjemahan, maka
dalam catatan kaki disebutkan pengarang asli, judul terjemahan, penerjemah.
Jika judul asli tidak diterjemahkan, disebutkan judul asli dan apabila
diinginkan menyebutkan bahasa asli atau judul asli bersama judul terjemahan
dapat dilakukan seperti contoh : [xiii] Al-Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa
Ahmadie Toha, Cet I (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hal.46.
7. Buku Saduran
Apabila sumber yang dirujuk adalah buku
saduran, maka dalam catatan kaki disebutkan pengarang asli, judul buku dan
penyadur. Jika tidak ada pengarang asli, disebutkan nama penyadur yang diikuti
oleh singkatan (peny.). Contoh : [xiv]Lili Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu, Cet
2 (Bandung: CV Remaja, 1987), hal.4.
8. Himpunan Artikel
Apabila buku yang dirujuk adalah sumber
artikel, maka penulisan catatan kakinya sebagai berikut : [xv]Ani, “Pebelajaran
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar”, dalam Jauhar Hatta (ed.) Pembelajaran di
SD, Cet. 1 (Yogyakarta : Pena, 2008), hal. 123.
9. Ensiklopedi dan Kamus
Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi
atau kamus sama penulisanya catatan kakinya yaitu: [xvi] Al-Mu;jam al-falsafi,
Lembaga Bahasa ARRAM (Kairo: Al-Matabai; al-Amiriyyah, 1978), hal. 123, artikel
: “Qanun”, oleh Musa.
10. Majalah, Jurnal, Surat Kabar
a. Terdapat nama pengarang
Apabila yang ditulis dari majalah, surat kabar,
jurnal ataupun penerbitan berkala lainnya maka penulisannya: Khoiruddin
Bashori, “ Pendidikan Karakter”, Kedaulatan Rakyat, No. 11, Tahun XLI (24
Januari 2012), hal. 8. Kolom 7.
b. Tidak terdapat pengarang
Apabila tidak ada pengarang, maka disebutkan
judul atau langsung nama penerbitan yang bersangkutan. Contoh : [xvii] KUHP
yang Baru Harus Beri Rasa Keadilan Masyarakat”, Kedaulatan Rakyat, 123, Tahun
XLI (12 Oktober 2010), hal. 9.
11. Internet
Apabila mengutip dari internet maka penulisan
catatan kakinya sebagai berikut : [xviii] Khoirudin Bashori, “Manusia Bekas”,
dikutip dari http//www.uin.suka-ac.id/-artikel 1109/accessed 24 Oktober 2009.
2.2.3 Contoh catatan kaki (Footnote dan bodynote)
a) Anif Sirsaeba el-Shirazi, Fenomena Ayat-ayat
Cinta (Jakarta: Republika,2006), hlm.350. (Footnote)
b) Dorongan untuk mengafirkan orang lain yang
berbedsa justru merupakan salah satu akibat kegagan mengendalikan hawa nafsu
lho. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menuduh
saudaranya yang muslim sebagai kafir maka salah satu dari keduanya sangat
berhak untuk mendapatkan sifat itu.” Maunya sih, menyampaikan pendapat hukum
islam yang dianggap benar, tapi gara-gara jatuh kedalam takfir, jadi hawa
nafsu, malah jatuh jadi kafir sendiri, iiiih, serem. (K.H.S.S.Djam’an : 17).
(Bodynote).
2.3 Pengertian
Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah semua
sumber-sumber kepustakaan, baik berupa ensiklopedia, buku, majalah, atau surat
kabar yang perlu disusun dalam daftar khusus diletakkan pada akhir karangan.
2.3.1 Fungsi Daftar Pustaka
a) Memberikan informasi bahwa pernyataan yang
dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga ditambahkan dengan pemikiran
orang lain.
b) Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih
jauh pernyataan yang dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi
sumber kutipan.
c) Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap
penulis buku yang telah membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita
selesaikan.
d) Menjaga
profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.
2.3.2
Jenis-jenis Daftar Pustaka
Ada beberapa jenis format
penulisan daftar pustaka, dan tidak setiap jurnal atau buku selalu sama format
bakunya. Jurnal yang terbit berkala (mingguan/bulanan) kebanyakan memakai
sistem yang menghemat ruang.
Jenis-jenis daftar pustaka yaitu :
a) Kelompok Textbook
b) Penulis peroranganKumpulan karangan beberapa
penulis dengan editor
c) Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d) Buku terjemahan
e) Kelompok Jurnal
f) Artikel yang disusun oleh penulis
g) Artikel yang disusun oleh lembaga
h) Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam
seminar/ konferensi/symposium
i)
Kelompok
disertasi / tesis
j)
Kelompok
makalah / informasi dari Internet
2.3.3
Teknik Penulisan Daftar Pustaka.
Dalam penulisan daftar
pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Daftar pustaka
disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa
menggunakan angka arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
Cara penulisan daftar pustaka
sebagai berikut:
a) Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian
belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
b) Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun
terbit diberi tanda titik (.)
c) Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau
cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
d) Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya.
Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit
diberi tanda titik (.)
e) Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih
yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit,
baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan
tanda garis panjang.
Untuk lebih rinci lagi
sebagai berikut :
a. Cara Menulis Daftar Pustaka Berupa Buku
Ditulis berurutan mulai dari nama penulis,
tahun penerbitan buku, judul buku (dengan huruf miring), tempat penerbitan, dan
nama penerbit. Misal :Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores : Nusa Indah.
b. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari
Buku Kumpulan Artikel Penulisannya sama dengan cara di atas, hanya ditambah
dengan tulisan (Ed.) di antara nama penulis dan tahun penerbitan. Misal : Dick,
Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendekiawan : Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta : Gramedia.
c. Cara Menulis Daftar Pustaka dengan Mengambil
Satu Artikel dari Buku Kumpulan Artikel Nama penulis artikel ditulis di depan
diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit oleh tanda kutip tanpa
huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan artikel, dan
nomor halaman. Misal : Geertz, Clifford. 2003. “Cendekiawan di Negara
Berkembang”. Dalam Kemala Sartika (Ed.). Menjelajah Cakrawala : Kumpulan Karya
Visioner Soedjatmoko. Jakarta : Gramedia.
d. Cara
Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel dalam Jurnal Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti
tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor. Misal : Hanafi, A. 1989.
“Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian,
1 (1) : 33-47.
e. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel Majalah atau Koran Nama
penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun
(jika ada). Nama majalah atau koran dicetak miring diikuti dengan nomor
halaman. Misal : Gaedner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song ?”.
Psychological Today, hal. 70
f. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa
Penulis Nama koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun
terbit, judul, dan nomor halaman. Misal : Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan,
Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41
g. Daftar Pustaka dari Karya Terjemahan Nama
penulis asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit tulisan asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama
penerbit terjemahan. Misal : Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra : Satu
Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji Saleh. 2004. Kualalumpur : Dewan
Bahasa dan Pustaka.
h. Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau
Disertasi Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul
skripsi, tesis, atau disertasi yang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis
karya ilmiah, nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama
perguruan tinggi. Misalnya : Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi
Pertanian terhadap Proses Pematangan Tomat”. Skripsi. Surakarta : fakultas
Pertanian, Universitas Sebelas Maret.
i.
Daftar
Pustaka dari internet Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang
diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal akses. Misal : Herusatoto.
2002. “Bioteknologi Pertanian : (online),
(http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm, diakses tanggal 12 Desember
2002).
j.
Penulisan
pustaka tanpa tahun terbit, kota, dan penerbit. Bila tahun terbit tidak
tercantum pada sebuah dokumen, terpaksa ditulis dengan kata tanpa tahun(dapat
disingkat t.t.) diantara tanda kurung (t.t.). jika tanpa kota terbit tulislah
tanpa kota (disingkat t.k.) diantara tanda kurung (t.k.). jika tanpa penerbit
tulislah tanpa penerbit (disingkat t.p.) diantara tanda kurung (t.p.).
k. Pustaka dari karangan institusi Yang dimaksud
institusi disini dapat berupa universitas, badan pemerintahan, lembaga
penelitian, organisasi, dan sebagainya. Misalnya: AOAC. 1970. Official Methods
of Analysis, 11th ed. Washington DC: Association of Official Analytical
Chemists.
l.
Pustaka
yang tidak diketahui pengarangnya Untuk sumber yang tidak diketahui
pengarangnya, bagian yang seharusnya dicantumkan pengarang diganti kata anonim.
misalnya: Anonim. 1993. “Earth’s Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life
on Earth. New York: Life Public.
·
Tanda
titik.
·
Huruf
pertama masing-masing kata pada judul
buku ditulis dengan menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata-kata depan,
misalnya kata dalam, pada, dan, di, dan dari.
·
Penerbit
buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan titik dua (:),
kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Membuat sebuah karya dan karangan ilmiyah ,akan
lebih baik jika di lengkapi dengan ke tiga unsur ini yaitu kutipan ,catatan
kaki ,dan daftar pustaka.ketiga unsure ini memiliki peran dan fungsinya
masing-masing seperti yang telah di bahas pada bab di atas .salah satu fungsi
dari ke tiga unsur ini adalah sebagai penghargaan atas pendapat dan karya orang
lain.
Dalam sebuah karya dan karya ilmiah,kutipan
biasanya di temukan di atas teks bacaan,tetepi kutipan juga bisa di temukan
pada catatan kaki, begitu pula sebaliknya ,catatan kaki terbagi menjadi dua
jenis yaitu footnote dan bodynote,footnote di letakkan pada bagian bawah bawah
halaman dengan ukuran teks yang lebih kecil sedangkan bodynote biasanya dapat
di temukan setelah adanya kutipan,seperti yang telah kita lihat pada
contoh-contoh kutipan dan catatan kaki di atas .terakhir adalah daftar pustaka
,untuk membuat suatu karya atau karangan ilmiah ,daftar pustaka ini harus ada
tercantum agar pembaca dapat mengetahui sumber-sumber bacaan lainnya yang di
temukan pada karya dan karangsn ilmiah .daftar pustaka di letakkan pada halaman
akhir sebuah karya atau karangan ilmiah.
3.2 saran
seorang penulis seharusnya hendaknya
memperhatikan dalam penulisannya baik karya ilmiah,artikel,skripsi maupun tesis
dalam penggunaan kutipan ,catatan kaki dan daftar pustaka ,agar pembaca dapat
mendapat melihat referensi atau daftar bacaan penulis.sehingga penulis dapat
mempertanggung jawabkan karya ilmiahnya nantinya.akhirnya selesai makalah kami
yang membahas tentang kutipan ,catatan kaki,dan daftar pustaka .sungguh, masih
banyak kekurangan yang harus kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini apabila
terdapat kesalahan penulisan kami mohon maaf ,kritik dan saran dari pembaca
akan kami tunggu.
No comments:
Post a Comment