Monday, December 30, 2019

MAKALAH tentang menulis karya tulis ilmiah yang baik dan benar


MAKALAH


MENULIS KARYA TULIS ILMIYAH YANG BAIK DAN BENAR









Di susun oleh kelompok 1 :

MOH ARFAN EFENDI
2019.02.02.000.22
SYAMSU’DIN
2019.02.02.000.23





PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MADURA 2019-2020







KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillah segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya.
Karya tulis ilmiah yang berjudul “Penulisan Karya tuis Ilmiah Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar” ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia. Meski kami telah melakukan dengan maksimal, kami sadar bahwa tidak semua hal dapat kami deskripsikan secara sempurna.
Oleh karena itu, kami meminta saran dan kritik pada pembaca, agar kedepannya dalam pembuatan penelitian kami dapat membuatnya dengan bena. Sekian dari kami, Kami Mohon Maaf yang sebesar besarnya apabila ada kesalahan dalam pembuatan penelitian  kami.

Wasssalamu’alaikum wr.wb.  















Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang merupakan bahasa resmi yang digunakan dalam pembicaraan dan tulisan-tulisan. Idealnya, dalam kegiatan sehari-hari kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun karena Indonesia merupakan Negara dengan berbagai suku yang bersatu padu, sehingga bahasa-bahasa khas daerah yang juga dikuasai masing-masing suku menjadi bahasa yang juga sering sekali digunakan bahkan dalam keadaan formal sekalipun. Selain itu, pengaruh globalisasi sertsa pergaulan juga mempengaruhi penggunaan Bahasa Indonesia.
Sering berkembangnya waktu, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan sehari-hari seperti di sekolah kini mulai tersamarkan dengan pencampuran bahasa lokal maupun asing dengan Bahasa Indonesia itu sendiri hal ini sudah cukup pelik, dikarenakan sudah semakin kecilnya kesadaran anak bangsa terhadap pentingnya membiasakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Menilik dari trend pergaulan saat ini, dalam percakapan sehari hari, Bahasa Indonesia sudah disisipi pengaruh bahasa daerah, kata serapan dari bahasa inggris, maupun bahasa pergaulan yang sedang naik daun, yaitu bahasa “alay”. Atas dasar tersebut, Kami memulai penelitian melalui observasi (pengamatan) mengenai “Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar”, dengan harapan hasil penelitian ini dapat menjadi pengingat bagi pembaca untuk terus membiasakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menambah pengetahuan pembaca tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1.      Apakah Masyarakat Indonesia telah Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam Kegiatan Sehari-hari mereka?
2.      Mengapa kebanyakan Masyarakat menggunakan Bahasa Daerah Mereka Daripada Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar?






BAB II
Pembahasan


Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara objektif karena didukung oleh infromasi dan/atau fakta yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah (Hasjim dan Tasai, 1992:9).
Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang penyusunannya didasarkan pada kajian ilmiah. Penyusunan karya itu didahului oleh penelitian pustaka dan/atau penelitian lapangan (Sudjiman dan Sugono, 1989:1).
setiap penelitian, baik penelitian lapangan maupun penelitian pustaka, selalu melalui proses kegiatan:
1.      Perancangan, proposal penelitian atau desain penelitian;
2.      Pelaksanaan, pengumpulan data, pengolahan data; dan
3.      Penyajian laporan hasil penelitian.
Perancangan adalah tahap menyusun rencana penelitian, desain penelitian, mengajukan usulan penelitian, menentukan pelaksana peneliti, membuat jadwal penelitian, dan membuat anggaran penelitian. Perancangan adalah tahap prapenelitian. Pada tahap ini ditentukan akan mengadakan penelitian lapangan atau penelitian pustaka dengan berbagai piliahan objek, topik, dan metode penelitian yang digunakan.
Pelaksanaan penelitian adalah tahap melakukan penelitian dari rencana yang telah ditentukan. Pada tahap pelaksaan ini peneliti mengumpulkan data dengan berbagai cara, misalnya melakukan wawancara, menyebarkan kuesioner, perekaman, dan studi pustaka. Data yang telah dikumpulkan lalu diolah, diklarifikasikan, ditabulasi, dianalisi, diinterpretasi, dan akhirnya disimpulkan.
Penyajian laporan hasil penelitian adalah tahap menuliskan hasil peneltian yang telah dilakukan. Pada tahap penyajian laporan hasil penelitian inilah yang disebut penulisan karya tulis Ilmiah. Tentu penulisan laporan hasil penelitian ilmiah didasarkan pada konvensi dan sistematika keilmiahan.
Berdasarkan panjang atau pendeknya uraian dan kedalaman analisis, karya ilmiah dibedakan atas:
1.      Artikel ilmiah (makalah atau paper), dan
2.      Laporan penelitian lengkap (monograf), seperti skripsi, tesis, dan disertasi.

1.      Artikel Ilmiah
Artikel Ilmiah atau makalah, biasanya ditulis untuk keperluan yang diajukan dalam pertemuan ilmiah (seminar, symposium, kongres, dan sebagainya) atau untuk dimuat dalam penerbitan (majalah ilmiah, jurnal ilmiah, dan buku antologi/bunga rampai.)
Asal artikel ilmiah dapat dari ringkasan laporan lengkap, berasal dari penelitian/pengamatan/pengalaman nyata yang sederhana, dan juga dapat berasal dari konsep pemikiran tentang sesuatu hal.isi artikel ilmiah biasanya difokuskan pada masalah penelitian tunggal yang objektif dengan didukung oleh informasi yang sudah teruji kebenarannya.
2.      Laporan Penelitian Lengkap
Laporan penelitian lengkap merupakan sebuah tulisan yang berisi uraian tentang topik tertentu yang lebih mendalam jika dibandingkan dengan artikel ilmiah. Contoh laporan ilmiah lengkap adalah skripsi, tesis, dan disertasi.

Kiat menulis karya tulis ilmiah meliputu empat langkah sebagai berikut.
1.      Menentukan tema atau topik.
2.      Mengelola ide/bahan.
3.      Mengembangkan tulisan.
4.      Membaca dan menyunting.

1.      Menentukan Tema atau Topik
Sebelum menentukan tema atau topik, langkah awal menulis adalah si penulis mulai mengadakan pengamatan atau menjadi pemerhati sesuatu hal atau masalah. Sebelum menjadi penulis memnag harus menjadi pengamat atau pemerhati terlebih dahulu. Setelah itu, si penulis lalu berusaha untuk memperoleh ide/gagasan yang akan ditulis. Ide/gagasan dapat dipeoleh dimanapun, kapanpun, dan dalam keadaan apapun. Ide/gagasan yang telah diperoleh lalu dipumpukan menjadi suatu masalah. Pumpunan ide/gagasan yang telah diperoleh lalu dirumuskan menjadi sebuah topik atau tema. Setelah topik dan tema dirumuskan, si peneliti mengumpulkan data atau bahan-bahan yang akan ditulis.
2.      Mengelola Ide/Bahan
Mengelola ide atau bahan yang telah dikumpulkan melalui tahapan: (1) memilih satu topik yang mantap, (2) memilih satu tema yang menarik, (3) menentukan judul yang provokatif, (4) membuat kerangka karangan, (5) membuat kartu-kartu data, (6) menyusun dan memasukkan kartu data ke dalam bab dan subbab-subbab.
3.      Mengembangkan Tulisan
Mengembangkan tulisan meliputi: (1) memulai menulis dari mana saja, (2) mengusahakan tidak menyuntik tulisan terlebih dahulu, (3) menghentikan penulisan apabila mood, gagasan, dan pikiran macet, (4) membuka kembali tulisan (5) menambah dan mengubah tulisan, dan (6) mambca akhir dan menyunting.
4.      Membaca dan Menyunting
Membaca dan menyunting merupakan langkah untuk mengoreksi, membaca ulang, memperbaiki ejaa, kata, kalimat, dan juga wacana yang kita tulis sehingga rapi dansiap diserahkan kepihak penguji (dosen), ke redaksi surat kabar atau jurnal, atau ke penerbit buku.




1.      Topik
Topik adalah pokok pembicaraan atau masalah yang dibicarakan
·         Cara memilih topik yang baik:
1)      Diketahui/dikuasai dengan benar oleh penulis;
2)      Ruang lingkupnya terbatas/khusus;
3)      Menarik/mimikat perhatian;
4)      Aktual.

2.      Tema
Pengertian tema dapat dilihat dari sudut karangan yang sudah selesai dan dari sudut arangan yang belum selesai. Dilihat dari sudut karangan yang sudah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikanoleh penulis melalui karangannya. Dilihat dari sudut karangan yang belum selesai, tema adalah suatu perumusan topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan.
·         Tema yang baik mencakup:
a.       Kejelasan: hanya ada satu topik untuk satu tujuan utama;
b.      Kesatuan: hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap tema;
c.       Perkembangan: dapat dibuat menjadi kerangka karangan; dan
d.      Keaslian tema dapat dilihat dari:
1)      Pilihan pokok persoalan;
2)      Sudut pandang;
3)      Pendekatan; dan
4)      Rangkaian kalimat serta pilihan kata.

3.      Judul Yang Baik
a.       Relevan dengan tema;
b.      Provokatif: menimbulkan rasa ingin tahu pembaca;
c.       Singkat jelas dan padat.

4.      Contoh Perumusan Topik. Tema, dan Judul Karya Tulis Ilmiah
Topik: bagaimanakah pendidikan di zaman penjajahan belanda dan pendidikan di Indonesia dewasa ini.
Tema: perbedaan antara system pendidikan di zaman penjajahan belanda dan system pendidikan di Indonesia dewasa ini dilihat  dari aspek politik, sosial, dan budaya.
Judul: system pendidikan di zaman penjajahan colonial belanda dan system pendidikan di Indonesia dewasa ini: Tinjauan Aspek Politik, Sosial, dan Budaya.

Kerangka karangan ilmiah adalah sebuah rencana kerja yang memuat garis-garis besar sebuah karangan ilmiah. Karena masih merupakan sebuah rencana, kerangka karangan masih dapat diubah sesuai dengan perkembangan.
1.      Manfaat Kerangka karangan:
a.       Menyusun karangan secara teratur dan sistematis;
b.      Menghindari penggarapan topik sampai dua kali atau lebih; dan
c.       Memudahkan penulis mancari materi pembantu.
2.      Langkah-langkah penyusunan kerangka karangan:
a.       Merumuskan tema karangan
b.      Mendaftarkan topik-topik bawahan
c.       Mengevaluasi semua topik:
1)      Apakah semua topik bertalian dengan tema;
2)      Apakah ada dua topik yang sama;
3)      Apakah semua topik sama derajatnya;
4)      Mengulangi langkah kedua dan ketiga;
5)      Menyusun dengan pola teratur dan sistematis.


3.      Pola Kerangka Karangan Ilmiah
Pola kerangka karangan dapat disusun dengan cara pola alamiah dan pola logis. Pola alamiah disusun sesuai dengan keadaan alam:
(1) Waktu (tahap-tahap kejadian), (2) ruang (bersifat deskriptif), dan (3) topik yang ada (seperti laporan keuangan). sementara itu, pola logis dapat disusun berdasarkan tanggapan pikiran: (1) klimaks dan antiklimaks, (2) kausal/sebab-akibat, dan (3) pemecahan masalah:
(a) deskripsi masalah, (b) analisis, dan (c) alternative jalan keluar (umum khusus, familiaritas).
4.      Syarat Kerangka Karangan Ilmiah Yang Baik:
a.       Tema harus jelas;
b.      Setiap unit kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan pokok;
c.       Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara kronologis, logis, sistematis; dan
d.      Mempergunakan pasangan simbol yang konsisten.
5.      Contoh Karangan Ilmiah:
Tema: Perbedaan antara sistem pendidikan di zaman penjajahan belanda dan sistem pendidikan di Indonesia dewasa ini ditinjau dari aspek politik, sosial, dan budaya.

F.                  ­­­­Ciri-Ciri Bahasa Karya Tulis Ilmiah
1.      Bahasa karya tulis ilmiah tidak terikat oleh ruang dan waktu sehigga kapanpun dibaca tetap terasa actual.
2.      Bahasa karya tulis ilmiah harus menyiratkan jati diri penulisnya yang cendekia, terdidik, intelektual, terpelajar, atau ilmuwan yang memperlihatkan ciri-ciri bahasa ilmiahnya (sistematis, logis, jelas, lugas, dan komunikatif).
3.      Bahasa karya tulis ilmiah harus menunjukkan sikap penulisnya yang hormat kepada pembaca. Sikap hormat penulis itu ditunjukkan oleh adanya pemakaian bahasa baku atau standar. Ciri bahasa baku atau standar adalah memiliki sifat keantapan dinamis, yaitu berupa kaidah dan aturan yang tetap dan mantap (mengacu pada tata aturan yang ada, misalnya Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia).
4.      Bahasa karya tulis ilmiah harus berdasarkan pada kenyataan yang ada (objektif, aktual), dalam situasi resmin dan topik yang dibicarakan juga bersifat serius, misalnya membahas satu pokok permasalahan tentang pemerintah daerah.

1.      Lugas dan Jelas
Artinya, kata dan kalimat digunakan sederhana, tanpa basa-basi, tidak mengandung makna ganda, dan tidak memberi kemungkinan salah tafsir.
2.      Ringkas
Bahasa karya tulis ilmiah menghindari ulangan yang tidak perlu atau kata yang tidak bermakna apa-apa, seperti adapun dan di mana. Bahasa karya tulis ilmiah dikatakan ringkas bukan berarti boleh digunakan singkatan atau akronim yang terlalu khas atau tidak umum, serta dapat diwujudkan dalam bentuk tabel atau diagram.
3.      Lengkap
Penulis laporan karya ilmiah tidak membiarkan pembaca bertanya-tanya tentang maksud suatu pernyataan yang tidak lengkap. Semua data yang perlu harus dikemukakan; sesuatu yang berkebihan harus ditinggalkan.
4.      Teliti
Penulis laporan karya ilmiah itu menggunakan data, menuliskan nama orang, nama tempat, alat, serta pemakaian ejaan dan tanda baca secara cermat dan tepat, tidak boleh ceroboh.
5.      Sistematis
Pengungkapan gagasan atau pikiran hendaknya dilakukan menurut urutan yang teratur dan tertata sebagai berikut.
a.       Urutan kronologi, yaitu urutan berdasarkan waktu, saat, masa, kala;
b.      Urutan kausal, yaitu urutan berdasarkan sebab akibat;
c.       Urutan sintetis, yaitu urutan yang mengutarakan hal-hal yang bersifat khusus, kemudian ke hal-hal yang bersifat umum; atau sebaliknya urutan analitis, yang mengutarakan hal-hal yang bersifat umum, lalu ke hal-hal yang bersifat khusus;
d.      Urutan apresiatif, yaitu urutan berdasarkan pemilihan baik buruk, untung rugi, berguna tidak berguna, benar salah, dan berharga tidak berharga atau bernilai tidak bernilai; dan
e.       Urutan lokal/ruang, yaitu urutan berdasarkan ruang, tempat, daerah, atau area.
6.      Terpadu
Artinya, semua permbicaraan atau pembahasan tertuju kesuatu sasaran, tanpa ada pencampuran dengan hal yang berada di luar masalah yang dibicarakan. Kalau perlu dicantumkan hal yang berfungsi sebagai pendukung dalam laporan karya tulis ilmiah itu, misalnya cacatan kaki, cacatan akhir, dan rujukan.








BAB III
Penutup


Berdasarkan dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Karya tulis ilmiah mempunyai jenisnya yaitu artikel ilmiah yang meliputi makalah, serta laporan penelitian lengkap yang meliputi skripsi, tesis, dan disertasi.
2.      Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah kita harus mengetahui tahapan-tahapan serta mengumpulkan data dari berbagai sumber, misalnya wawancara, menyebarkan kuesioner, perekaman, maupun studi pustaka agar karya tulis ilmiah menjadi komplek dan berdasarkan fakta.
3.      penggunaan bahasa dalam karya ilmiah kita diharuskan menggunakan bahasa baku dan juga penggunaan bahasa haruslah logis dan jelas, ringkas, lengkap, teliti, sistematis, serta teerpadu agar dapat mudah dimengerti oleh pembaca.

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca agar dapat memberikan kritikan dan saran yang bersifat membangun.









Daftar Pustaka


Santosa, Puji et al. 2003. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
SIL Internasional Cabang Indonesia. 2006. Bahasa-Bahasa di Indonesia. Jakarta: SIL Internasional Cabang Indonesia.